Asah Potensi Diri Melalui Muhadhoroh

Rabu, 18 Desember 2019

Muhadhoroh Mahasantri

 

Target setoran hapalan menanti setiap hari. Mengejar ayat demi ayat, halaman-demi halaman, lembar demi lembar, juz demi juz, menyelesaikan hapalan yang semoga semuanya selalu karena Allah. Di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Husnyaian ini, para mahasantri dididik menjadi da’iyah yang berdasar Qur’an, dibina dengan keterampilan-keterampilan, dan diajarkan pelajaran/dirosah Islamiyah yang membekali mereka untuk kehidupan yang sebenarnya, yakni hidup berdakwah di tengah-tengah masyarakat.

Al-Qur’an yang sejatinya tidak pernah membosankan hati mukmin yang bersih. Namun, kepayahan yang kadangkala mendatangi kegiatan halaqoh para santri berusaha disirnakan dengan berbagai kegiatan selingan. Mukmin mana yang tidak ingin hatinya bersih agar tidak pernah jemu dengan Al-Qur’an. Maka dari itu, salah satu kegiatan selingan diantara padatnya hari-hari santri untuk fokus hapalan dan mencerna berbagai mata kuliah dirosah adalah muhadhoroh. Kegiatan ini dihadiri seluruh penghuni asrama, meliputi para asatidzah dan mahasantri yang tidak ikut tampil.

Seperti halnya pondok pesantren lain, kegiatan ini diisi langsung oleh mahasantri. Mereka memutar otak agar penampilannya bisa sekreatif mungkin dan memukau. Susunan acara yang diawali pembukaan dan tilawah Qur’an, kemudian dilanjutkan  dengan khotbah berbagai bahasa. Beberapa mahasantri yang cakap berbahasa asing/berbahasa daerah aktif dijagokan menjadi kandidat, diantaranya tetu saja bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa NTT, dan Bahasa Indonesia. Diantara pembacaan khotbah-khotbah oleh mahasantri diselingi jeda iklan yang menggelak tawa penonton. Iklan parodi yang dimainkan dengan berbagai kostum dan make up lucu-lucuan.

Ada pula acara parodi peragaan busana yang pada akhirnya menimbulkan ketegangan penonton dengan dimatikannya lampu panggung lalu muncul dua sosok berpakain putih dengan rambut hitam panjang terurai ke depan wajah dalam kondisi kaki yang tidak nampak terlihat, menyerbu keramaian penonton dari belakang di sela keasyikan penonton menyaksikan acara menghadap depan. Ada yang merespon dengan berteriak histeris, ada pula yang biasa saja dan hanya tersenyum seolah tahu kondisi yang akan terjadi, bahkan ada yang sampai menangis ketakutan. Ternyata kondisi mood dan hati begitu berubah. Lihat saja ketika acara puncak muhadhoroh di pondokan.

Puncak acara yang tidak kalah dan begitu menyentuh hati mengambil tema “Kembali Keharibaan Allah”. Sebuah drama dari kisah hidup terakhir baginda Rasulullah yang meninggalkan kita dengan kata-kata beliau yang senantiasa mengingat kita walau di akhir hayat beliau, “Ummatii…. Ummatii…. Ummatii….”. Dan ingatlah selalu apa yang beliau wasiatkan kepada seluruh manusia. “Wahai manusia, Allah telah menjelaskan bagi kalian dalam Alquran, apa yang halal dan haram bagi kalian, apa yang boleh dilakukan dan perkara yang mesti ditinggalkan. Halalkanlah apa yang memang halal bagi kalian, dan haramkanlah apa yang memang haram buat kalian. Percayalah kepada ayat-ayat mutsyabih, kerjakankanlah ayat-ayat yang sudah terang benderang dan ambillah I’tibar dari ayat-ayat perumpaan.” Rasul pun mengangkat kepalanya dan berkata,”Ya Allah aku telah sampaikan (wasiatku) maka saksikanlah.” 

Drama ini diperankan para mahasantri menjadi beberapa tokoh sahabat dekat beliau yang hadir di akhir-akhir masa beberapa saat sebelum wafat. Berbagai kostum penunjang tokoh sahabat zaman dahulu digunakan, mulai dari sorban, tongkat dari ranting pohon, sarung, kumis ala-ala, dan serba-serbi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Di akhir acara, mereka menampilkan persembahan nasyid Rasululllah untuk mengenang dan mengingatkan kita betapa cintanya beliau kepada umat yang akan ditinggalkan. Dengan begitu, akankah kita ambil bagian ? Jika iya, masihkah istiqomah di sayap kanan ? Sayap kanan dengan bagiannya tersendiri, golongan yang berniat menjaga kitab-Nya. InsyaAllah Aamiin.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *